5 Keistimewaan Hajar Aswad dan Keutamaan untuk Menciumnya

Kategori : Features, Ditulis pada : 20 Juni 2025, 08:33:33

Mengunjungi Baitullah untuk menunaikan ibadah haji atau umrah, tak lengkap rasanya jika tidak melihat Hajar Aswad. Ya, batu hitam yang disebut berasal dari surga ini selalu menarik perhatian umat muslim karena banyak keistimewaannya. Tak puas hanya melihat, bahkan jamaah berlomba untuk bisa mencium Hajar Aswad ini. Apa sih, istimewanya dari batu ini dibanding dengan batu-batu lainnya?

40.jpg

Photo by Rostyslav Savchyn on Unsplash

Berikut ini sejarah dan keistimewaan Hajar Aswad yang wajib Anda ketahui, sehingga Anda dapat memahami mengapa umat muslim berlomba untuk bisa mencium Hajar Aswad ketika menunaikan ibadah haji dan umrah di tanah suci.

Sejarah Hajar Aswad, Batu Hitam yang Asalnya dari Surga

Hajar Aswad bukanlah batu kebanyakan, yang umum Anda temui di sekitar. Hal ini dikarenakan batu ini bukan asli berasal dari bumi maupun luar angkasa, namun diyakini sebagai batu yang berasal dari surga. Seperti sabda Rasulullah dalam hadits yang diriwayatkan Ahmad dan Tirmidzi, “Hajar Aswad merupakan batu yang asalnya dari surga.”

Belum diketahui secara pasti bagaimana Hajar Aswad ini bisa sampai di bumi, apakah turun bersama dengan turunnya Nabi Adam AS, ataukah malaikat yang membawanya dari surga dengan perintah Allah ketika masa Nabi Ibrahim. Mengenai Hajar Aswad yang berasal dari surga ini, diperkuat dengan beberapa fakta penelitian yang ditemukan oleh para ilmuwan yang menyatakan bahwa Hajar Aswad memiliki struktur dan karakteristik yang berbeda dengan batuan yang berasal dari bumi maupun luar angkasa.

Disebut Hajar Aswad sebab batu ini memiliki hitam, nama tersebut diambil dari kata dalam bahasa Arab yaitu ‘Hajar’ yang berarti batu dan ‘Aswad’ yang berarti hitam. Namun, tahukah Anda bahwa awalnya hajar aswad berwarna putih, lebih putih dari susu. Lalu warnanya berubah jadi hitam sebab perbuatan dosa yang dilakukan oleh manusia. Hal ini dipertegas dalam sebuah hadits berikut:

Dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW telah bersabda, ”Hajar Aswad itu turun dari surga, warnanya lebih putih daripada susu, dosa-dosa anak Adam lah yang membuat warnanya menjadi hitam.” (HR. Tirmidzi, An-Nasa’i, Ahmad, Ibnu Khuzaimah dan Al Baihaqi)41.jpg

Photo by Haydan As-soendawy from Pexels

Tetapi, nantinya Hajar Aswad ini akan berubah warna kembali seperti aslinya. Sebab segala sesuatu yang asalnya dari surga akan kembali ke surga sebelum hari kiamat. Ada pula yang menyebut, Hajar Aswad itu terang dan bersinar bahkan manusia tidak dapat melihatnya saking terangnya jika saja Allah tak memadamkan kilaunya.

Cerita Peletakan Hajar Aswad pada Zaman Rasulullah

Awalnya, Hajar Aswad diketemukan oleh Nabi Ismail kemudian oleh Nabi Adam ditaruh di atas pondasi Ka’bah. Ada riwayat yang menyebutkan bahwa Hajar Aswad ini diantar langsung oleh Malaikat Jibril dari surga pada Nabi Ismail, kemudian ia berikan kepada ayahnya yaitu Nabi Ibrahim.

Sebelum diletakkan di salah satu sisi Ka’bah, Nabi Ibrahim membawa batu hitam tersebut thawaf Ka’bah sebanyak 7 kali sembari menciuminya. Itulah awal Hajar Aswad ditaruh dekat dengan Ka’bah kemudian terus dijaga. Namun, Hajar Aswad sempat berpindah tempat disebabkan banjir bandang yang terjadi di Kota Makkah.

Waktu itu, Kaum Quraisy berdebat hebat serta saling berselisih pendapat tentang siapa yang akan meletakkan kembali Hajar Aswad ke tempatnya semula. Maka, ada yang mengusulkan bahwa mereka akan meminta pendapat kepada orang yang terkenal paling jujur yaitu Muhammad bin Abdullah.

Lalu, dengan bijak beliau berkata, “Ambilkan aku selembar kain,” lalu dibawakan lah selembar kain putih yang dibentangkan dan beliau meletakkan Hajar Aswad di atasnya. Lalu, beliau berkata, “Hendaknya setiap kabilah memegang ujung-ujung kain tersebut, dan mengantarkannya ke dekat Ka’bah.” Maka, selesailah masalah tersebut dengan cara damai atas kebijaksanaan Nabi Muhammad yang waktu itu usianya baru 30 tahun. 

Keutamaan Hajar Aswad

Hajar Aswad bukanlah batu biasa, melainkan batu yang sangat istimewa di mata umat muslim. Ada beberapa keutamaan yang pastinya akan membuat Anda makin ingin menyentuh serta menciumnya langsung di tanah suci. Apa saja keistimewaan dari Hajar Aswad ini?

Batu yang berasal dari surga

Seperti yang telah dijelaskan di atas, Hajar Aswad adalah batu yang asalnya dari surga. Diturunkan oleh Allah SWT sebagai bukti kebesaran Allah. Belum pernah ditemui batu sejenis Hajar Aswad dalam sistem tata surya, menjadi bukti bahwa batu hitam ini memang sangat istimewa.

Berada di Masjidil Haram, di sisi Ka’bah

Keistimewaan berikutnya adalah Hajar Aswad berada di dekat bangunan Ka’bah, lebih tepatnya di sisi sebelah tenggara Ka’bah. Tentunya, Anda hanya bisa menjumpai Hajar Aswad saat menjalankan ibadah di Masjidil Haram, atau ketika menunaikan ibadah haji dan umrah. Tentunya, ini akan semakin memberikan semangat Anda untuk segera pergi haji maupun umrah bukan?

Menjadi titik permulaan dari thawaf

Hajar Aswad juga menjadi titik permulaan dari pelaksanaan salah satu rukun haji dan umrah yakni thawaf. Thawaf adalah berjalan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali di awali dari Hajar Aswad di akhiri di Maqam Ibrahim. Sehingga, Hajar Aswad cukup istimewa keberadaannya.

Mengusap dan) menciumnya merupakan sunnah Rasul

Hukum dari mengusap dan mencium Hajar Aswad adalah sunnah. Disebutkan bahwasanya Umar bin Khattab pernah menyaksikan Rasulullah mengusap dan mencium Hajar Aswad, seperti yang disebutkan dalam hadits riwayat Bukhari:

“Sungguh, aku tahu bahwa engkau (Hajar Aswad)) hanya sebuah batu, yang tidak memberikan manfaat maupun keburukan bagiku. Andai saja aku tak melihat Rasulullah SAW pernah menciummu (Hajar Aswad), maka aku juga tak mau untuk melakukannya.”

Hal ini menunjukkan bahwa tujuan mengusap dan mencium Hajar Aswad adalah semata-mata untuk mengikuti sunnah Rasullah semata. Dan mematahkan anggapan bahwa tujuannya untuk menyembah batu.

Jadi saksi di hari kiamat untuk siapa saja yang mengusap dan menciumnya

42.jpg

Photo by Giorgio Parravicini on Unsplash

Tidak heran jika para jamaah haji dan umrah yang sedang menunaikan ibadah ingin menyentuh dan mencium Hajar Aswad secara langsung. Sebab kelak di Hari Kiamat, Allah akan mendatangkan batu ini menjadi saksi bagi siapa saja yang mengusap dan menciumnya. Sesuai dengan hadits riwayat dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW telah bersabda,

“Demi Allah, Allah akan membangkitkan batu ini (Hajar Aswad) di hari akhir dengan mata serta mulut yang bisa berbicara. Sebagai saksi untuk siapa saja yang menyentuh dan menciumnya dengan cara yang benar saat di dunia.”

Itulah sejarah dan keutamaan Hajar Aswad yang harus Anda ketahui. Semoga kita semua diberikan kemampuan untuk beribadah ke Baitullah agar dapat menjadi salah seorang yang mendapat kesempatan untuk mengusap dan mencium Hajar Aswad, ya!

Cari Blog

10 Blog Terbaru

10 Blog Terpopuler

Kategori Blog

Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id