Perhatikan Ciri-Ciri dan Hal yang Wajib Dihindari Saat Haji Agar Anda Menjadi Haji Mabrur

Kategori : Haji, Ditulis pada : 20 Juni 2025, 08:20:38

Sering kita mendengar umat muslim mendoakan kepada orang yang berangkat ataupun kembali dari haji, “Semoga menjadi haji yang mabrur.” Apa yang disebut dengan haji mabrur? Dan adakah ciri seseorang dikatakan menjadi haji yang mabrur tersebut?

Haji mabrur menurut bahasa adalah haji yang baik atau diterima oleh Allah SWT. Namun secara istilah, haji mabrur ialah haji yang dilakukan sesuai dengan petunjuk Allah SWT dan Rasulullah SAW, serta memperhatikan rukun, syarat, wajib serta larangan dalam ibadah haji. Pastinya, setiap mukmin yang menjalankan ibadah haji berharap dapat menjadi haji yang mabrur sepulang dari Baitullah.

61.jpg

Photo by Abdulla Dhahri on Unsplash

Pastinya terdapat ciri-ciri seorang yang telah melaksanakan haji disebut menjadi haji mabrur. Berikut ini akan diuraikan beberapa hal yang wajib diperhatikan agar Anda meraih haji mabrur nantinya. Mulai dari ciri-cirinya, hingga hal-hal yang harus dihindari ketika berada di tanah suci. Simak sampai akhir ya!

Ciri-Ciri Menjadi Haji Mabrur

Terdapat beberapa sabda Nabi yang menyebutkan tentang ciri-ciri seseorang menjadi haji mabrur. Seperti dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad,

“Wahai Rasulullah SAW, apakah itu haji mabrur? Rasulullah kemudian menjawab: Memberikan makanan serta menebar kedamaian.” (HR. Ahmad)

Di lain waktu, sahabat juga bertanya tentang ciri-ciri haji mabrur, maka Rasulullah mengatakan: “Memberikan makanan dan berkata dengan santun.” Dalam sabda Nabi SAW lain yang diriwayatkan oleh Muslim, “Barangsiapa yang menunaikan ibadah haji sedang ia tidak rafats serta tidak fusuq, maka ia akan kembali dalam kondisi sama seperti saat ia dilahirkan oleh ibunya.”

Apa itu rafats? Rafats yaitu tindakan yang keji atau tak senonoh contohnya melakukan hubungan suami-istri atau bercumbu. Sedangkan fusuq yaitu mengerjakan perbuatan maksiat yang dapat merusak keimanan serta aqidah dihadapan Allah SWT.

Dengan begitu, dapat diketahui beberapa ciri-ciri menjadi haji yang mabrur, di antaranya adalah sebagai berikut:

-memberi kedamaian untuk orang di sekitarnya

-Sopan dan santun saat berbicara

-Peduli dengan lingkungan sekitar, contohnya dengan memberi makan kepada orang-orang yang membutuhkan

-Membersihkan pikiran, perkataan dan perbuatan, dengan meninggalkan kegiatan maksiat ataupun hal yang tak senonoh lainnya.

Nah, dengan mengetahui ciri haji mabrur tersebut, seluruh hal itu dapat tercermin saat seseorang kembali dari beribadah haji, ia akan menjadi seseorang yang lebih baik, lebih santun serta mengasihi kepada sesama lebih daripada sebelumnya.

62.jpg

Photo by Abdullah Mukadam on Unsplash

Hubungan baik yang tercipta tidak hanya tentang dirinya dengan Tuhannya (hablum minallah), akan tetapi juga hubungan baik yang terjalin antar manusia (hablum min-annaas). Hal lain yang muncul, menurut Hasan Al Bashri adalah sikap zuhud. Haji yang mabrur akan lebih dekat kepada Allah, ia akan cenderung melepaskan dari kehidupan dunia dan ia semakin mencintai amal ibadah untuk akhiratnya.

“Tanda (ciri) mabrurnya haji seseorang yaitu ia meninggalkan hal yang buruk yang ia lakukan sebelum ia haji.”

Artinya, secara keseluruhan seorang disebut sebagai haji mabrur yaitu ia yang segala aspek kehidupannya menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Hal-Hal yang Harus Dihindari

Setelah penjelasan tentang ciri-ciri haji mabrur di atas, berikut ini hal-hal yang harus Anda hindari agar nantinya Anda termasuk menjadi haji mabrur. Di antara hal-hal yang harus dihindari tersebut adalah:

Memurnikan Niat Haji Hanya Untuk Ibadah Kepada Allah

Segala sesuatu tergantung dari niatnya. Sangat disarankan untuk memurnikan niat melaksanakan ibadah haji yakni semata-mata untuk ibadah kepada Allah SWT. Jangan sampai ada niat-niat lain yang dapat merusak pahala ibadah haji Anda.

Misalnya, niat haji hanya untuk ‘dianggap mampu’ menunaikan haji, ingin ber-swafoto di depan Ka’bah, bahkan hanya ingin sekedar mendapat gelar ‘Pak Haji’ atau ‘Bu Hajjah’. Oleh sebab itu, harus sering-sering mengulang niat selama menjalani ibadah haji supaya niat selalu terjaga.

Membersihkan Harta yang Dipakai Untuk Berhaji dari yang Haram

Haji adalah ibadah yang suci, dilaksanakan di tanah suci maka segala hal yang ada kaitannya dengan pelaksanaannya haruslah bersih. Termasuk harta yang digunakan untuk melaksanakan haji. Hindarilah segala hal yang tidak halal, serta senantiasa berhati-hati agar tidak terjebak godaan setan demi meraih gelar haji.

63.jpg

Photo by Sulthan Auliya on Unsplash

Menghindari Rafats, Fusuq dan Jidal

Saat menunaikan ibadah haji, hindari kegiatan yang buruk seperti melontarkan perkataan kotor, bersikap jahat, serta melakukan hal yang tidak senonoh atau dalam istilahnya disebut rafats. Tidak boleh pula fusuq, atau bermaksiat serta melanggar aturan Allah. Dan terakhir tak boleh jidal atau bertengkar, bermusuhan apalagi sampai berkelahi.

Jangan Bersikap Sombong

Hal yang sering tak disadari oleh jamaah haji, yaitu bersikap sombong. Merasa diri sudah baik dengan melakukan ibadah haji, namun sejatinya manusia tempatnya salah dan lupa. Jangan sampai Anda merasa sudah baik daripada orang lain yang belum mendapatkan kesempatan untuk menunaikan ibadah haji.

Tidak Berlebih-lebihan

Hal terakhir yang harus dihindari yaitu sikap berlebih-lebihan. Baik dalam hal berpakaian, interaksi antar lawan jenis saat melaksanakan ibadah haji dan seterusnya. Sebab pada dasarnya Allah tidak menyukai hamba-Nya yang berlebih-lebihan (israf).

Itulah ciri-ciri menjadi haji mabrur serta hal-hal yang wajib dihindari. Semoga menjadi haji yang mabrur bagi Anda yang melaksanakan ibadah haji ke Baitullah.

Cari Blog

10 Blog Terbaru

10 Blog Terpopuler

Kategori Blog

Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id